Selamat datang di Blog kami KUMPULAN CERITA DEWASA yang bergambar hoootttt.... dijamin bikin horney abis... selamat menikmati...

andaikan kau datang

small rss seocips Music MP3
Andaikan Kau Datang Koesplus

Saturday, 13 August 2016

Keperjakaanku Hilang di Cipanas



Keperjakaanku Hilang di Cipanas
                Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA. Ketika itu aku mengikuti acara kenaikan sabuk Taekwondo yang diadakan di daerah Cipanas. Dengan penuh semangat aku dan teman-temanku mengikuti acara tersebut, dan akhirnya setelah semua acara selesai, aku dan ke lima temanku (sebut saja Aang, Dedi, Millani, Wahyu & Sri) berencana untuk tidak langsung pulang ke rumahnya di daerah Bekasi, tetapi mau mampir dulu ke rumah Bibi Wahyu.
                Lumayanlah, itung-itung refreshing di daerah Cipanas. Dengan udara yang cukup dingin dan sedikit gerimis, akhirnya kami sampai juga di rumah Bibi Wahyu. Di sana kami langsung dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus dan teh hangat di antara kami ada yang langsung tidur karena kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat.
                Aku sich seneng aza diajak ngobrol sama Poppy (Bibinya Wahyu). Abis orangnya manis, bodynya montok dan kalo diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata mempunyai banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT. Apalagi dia itu ternyata umurnya ngga jauh beda sama kita-kita, cuma 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG.
Selama ngobrol dengan Poppy, aku selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat bagus. Ngga taunya, lama-lama aku ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya dia cuma pake T-Shirt ketat dan celana pendek yang kedombrongan, yang kalo lagi ngobrol, bukan cuma pahanya aza yang keliatan, tapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.
                Karena takut ketauan kalo aku lagi “KONAK” gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang aku lihat di sekolah, akhirnya aku pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya sudah agak malam (sekitar jam 21.00). Aku lihat si Aang dan Dedi sudah tertidur pulas. Sedang Millani, Wahyu dan Sri suaranya masih terdengar ngobrol dengan Poppy.
                Karena cowok dan cewek tidur di kamar terpisah, akhirnya aku pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. Aku tertidur cukup lelap juga, mungkin karena kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai aku kaget ketika Poppy mengguncang-guncang pundakku sambil berkata ‘anterin aku kekamar mandi dong, Fik’. Tentu saja aku bingung, karena aku pikir ini khan rumahnya sendiri, tapi kenapa dia tidak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri.
                Akhirnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, akupun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding sudah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aza dia minta diantar, soalnya memang sudah sangat malam, wajar aza kalo dia merasa takut, karena jam segini pas lagi enak-enaknya tidur.
Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, aku merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya cuma kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi. Saking ngga sabarnya, aku coba untuk mengetuk pintu agar dia tau kalo aku udah lama nungguin dia dikamar mandi. Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu langsung terbuka. Dan yang lebih mengagetkan lagi, Poppy sudah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH dan CD aza.
               

Jujur aza, waktu masih ditutupi baju dan celanapun aku sudah konak, apalagi melihat yang kayak begini. Tanpa sadar aku sempet Istigfar, namun ketika Poppy memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, dan degup jangtungku bertambah kencang ketika dia menciumku dan membisikan bahwa malam ini dia membutuhkan kehangatan.
                Dengan agak malu, aku bertanya ‘apakah

dia sadar melakukan hal ini?’, padahal khan aku adalah temannya Wahyu, ponakannya dia. Tapi dia menjawab yang membuatku bertambah bingung, dia melakukan ini semua karena sejak pertama dia melihatku, dia sangat tertarik kepadaku, dan yang lebih gilanya lagi, sejak dulu dia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang mempunyai penampilan sepertiku.
                Masih didalam kebingungan, aku diam saja ketika dia mulai mencumbuku dengan cara menciumi seluruh mukaku, memeluk dan meraba tubuhku, dan mulai membuka satu persatu pakaianku. Ketika jari lentiknya bergerak dan berusaha membuka resleting celanaku, aku kembali berontak dan mengingatkan dia kalo yang kita lakukan ini salah, apalagi diruang yang terbuka dan bisa saja orang lain akan melihatnya.
Aku pikir dia sudah sadar karena dia langsung masuk lagi ke dalam kamar mandi. Namun tidak lama kemudian dia kembali memanggilku ‘Fik, tolong ambilkan handuk yang dijemur didapur dong, lupa bawa handuk nich’. Setelah mencari handuk yang dia minta, aku langsung mengetuk pintu kamar mandinya dan memberitahunya kalo handuknya sudah ada. Namun dia mengatakan ‘masuk aza, gantungin didalem, gua lagi gosok gigi’, dan tanpa ragu saya masuk dan menggantungkannya digantungan handuk. Namun diluar dugaan, ternyata Poppy dari tadi sembunyi dibalik pintu, dan ketika saya masuk, Poppy langsung mengunci pintu kamar mandi dan membiarkan saya dan dirinya terkunci dari dalam.
                Didalam ketakutan yang sedang aku rasakan, hatiku yang lain merasa senang ketika mengetahui bahwa Poppy sudah mengunci pintunya. Tanpa menunggu lama, Poppy langsung mencium dan mencumbuiku dengan sangat buas. Mulutnya terus melumat bibirku, tangan kirinya terus mengelus dan berusaha membuka pakaianku. Sedang tangan kanannya tetap meremas kemaluanku.
                Diperlakukan seperti itu, lama-lama rasa takut akan ketauan orang lain itu hilang dan yang ada malah birahiku semakin memuncak. Aku berusaha untuk mengimbangi semua yang dilakukan Poppy, namun karena aku belum pengalaman, akhirnya aku mengikuti apa yang diintruksikan Poppy kepadaku. Setelah merasa sudah cukup puas menciumi wajah dan tubuhku, wajah Poppy mulai turun kebawah dan mulai membuka celanaku. Dengan hati-hati dia menurunkan celana jeans ku agar tidak menyakitkan ‘burung’ ku yang sudah sejak tadi berdiri. Setelah itu, dengan sangat manja dia menjilat dan mengulum kemaluanku.
                Berjuta nikmatnya ketika dia mulai mengeluar masukan burungku kedalam mulutnya. Masih dalam posisi berdiri, aku terus dicumbuinya, dan aku merasa sangat pasif jika cuma diam saja. Akhirnya akupun mulai memberanikan diri untuk menyentuh payudaranya yang sangat indah. Sambil terus meremas, aku minta agar Poppy mengizinkan aku untuk menciumi memeknya.
                Sambil tersenyum, dia bertanya ‘emang bisa?’, dia mengeluarkan burungku dari mulutnya, kemudian dia berdiri, dan menyuruhku berjongkok. Tapi aku menolak, karena menurutku daripada dia berdiri, mendingan dia tidur terlentang dilantai kamar mandi, agar aku bisa lebih leluasa untuk menjilati memeknya. Walaupun lantainya dingin, tapi dia mau untuk melakukannya, asalkan dengan posisi 69. Aku yang belum tau apa maksudnya, hanya mengiyakannya saja.
                Dengan perlahan aku mulai menjilati memeknya, ternyata dia orangnya apik juga, karena dengan bulu kemaluan yang sepertinya selalu dirawat dengan cara digunting agar tidak terlalu panjang, maka aku dengan mudah melihat apa yang ada didalam memeknya itu. Dengan keharuman yang khas, memek itu telah membuat aku betah berlama-lama mencumbuinya. Aku terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, aku coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya.
                Semakin aku percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Sambil mengulum burungku, dia mengatakan bahwa dia sudah tidak kuat menahan keinginannya untuk segera memasukkan burungku kedalam memeknya. Namun aku masih belum peduli, karena aku masih ingin disepong dan mengeluarkan didalam mulutnya. Dia mengocok dan mengeluar masukkan burungku lebih cepat lagi, dan ini yang membuat aku blingsatan. Akhirnya dengan rintihan penuh kepuasan, aku keluarkan spermaku didalam mulutnya. Tanpa ragu Poppy pun segera menelan dan menjilati spermaku sampai bersih.
                Mungkin karena aku baru sekali ini melakukannya, ngga lama kemudian burungku berdiri lagi karena melihat Poppy yang sedang merangsang dirinya sendiri. Dengan tangannya yang mulus, Poppy memainkan jarinya disela-sela memeknya yang mulai terlihat kemerah-merahan akibat gesekan.
Aku yang merasa sudah dipuasi, ingin membalasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlahan, aku kembali mendekatinya dan mulai mencumbui kedua payudaranya yang sudah sangat kencang. Aku hisap putingnya, ku remas kedua gunung yang telah basah oleh keringat. Namun tidak lama kemudian Poppy menekan kepalaku dan mengarahkan ke memeknya. ‘Tolong jilatin lagi Fik, Poppy sangat suka bila memek Poppy dicumbu’. Kedua pahanya diregangkan, dengan begitu aku bisa menjilati memeknya sampai kedalam.
                ‘Alangkah wanginya memek ini’ pujiku kepada Poppy, namun dia hanya tersenyum dan kemudian bangkit mengangkangiku. Aku disuruh terlentang dan dia mulai mencumbui burungku. Kemudian dia merubah posisi dan sejajar denganku. Digesek-gesekan memeknya ke burungku. setelah yakin bahwa burungku sudah benar-benar keras, secara perlahan-lahan dia bimbing burungku untuk memasuki memeknya. Setelah masuk semua, aku langsung membalikkan tubuh Poppy agar dia berada di bawah, sehingga aku bisa dengan bebas bergerak memainkan burungku.
                Baru menyentuh bibir vaginanya aza aku sudah merasa keenakan, belum puas aku menikmati sensasi ini, ternyata Poppy mengajakku merasakan sensasi yang lebih hebat. Pelan namun pasti burungku mulai memasuki memeknya, dan ada sejuta kenikmatan yang aku rasakan ketika burungku sudah berada didalam lubang kenikmatannya. Aku mulai menaik turunkan pantatku untuk mendorong dan menarik burungku dikemaluannya. Poppy menjerit kecil ketika pertama kali aku menarik burungku. Namun itu hanya sesaat, karena tak lama kemudian desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Poppy secara terus-menerus.
                ‘Terus Git, enak banget kontolmu Git.. aacchh, nikmatnya.. kontolmu Git.. teruuzzhh.. aacchh..
uuhh hangat dan nikmatnya barang kamu Git.. gede banget Git.. terruuzzhh.. aacchh’ tanpa henti-hentinya Poppy meracau dan mendesis, kurang lebih setengah jam aku memainkan burungku di dalam kemaluannya, sepertinya Poppy sudah 2 kali orgasme, karena ketika sedang asiknya mendorong dan menarik burungku, tubuh Poppy tiba-tiba menegang, tangannya mencengkram erat lenganku, mulutnya terus mendesis, dan gerakannya mulai tidak terkontrol, kemudian mendadak ia terdiam. Tak lama kemudian Poppy menggoyangkan pantatnya kembali, sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia masih sanggup untuk melayani nafsuku, buktinya walaupun sudah terlihat lelah, dia tetap mengimbangiku dengan goyangan-goyangan mautnya.
                Namun itu tak lama, karena Poppy mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Untuk itu aku tidak langsung berhenti, karena aku pikir akupun sebentar lagi akan keluar. Aku percepat gerakanku, dan dengan wajah yang lelah, Poppy tetap berusaha menggoyang pantatnya. Apalagi ketika dia tau kalo aku sebentar lagi akan keluar, dia langsung mempercepat goyangannya.
                Dan..aacchh, akhirnya pertahananku jebol juga, kukeluarkan semua spermaku didalam memeknya. Dan tanpa sadar Poppy langsung memelukku kembali. ‘Hebat sekali Git, Kenapa ngga dari dulu si Wahyu cerita kalo dia punya temen kaya Elo’. ‘Makasih yach..’ ujarnya setelah sudah sama-sama berdiri untuk mengambil dan memakai pakaian yang berantakan di lantai kamar mandi.

Hilang keperjakaan akibat memperkosa gadis gila



Hilang keperjakaan akibat memperkosa gadis gila

Perkenalkan pembaca, aku adalah seorang cowok yang hidup di sebuah desa pinggiran kota di Jawa Tengah. Aku dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang begitu sederhana dan tabu membicarakan sex, sehingga aku tidak begitu paham seputar pengetahuan sex. Sampai suatu saat aku diberi tahu temanku bahwa sebenarnya aku ada karena hasil hubungan sex kedua orang tuaku. Aku sangat bimbang benarkah demikian?

                Saat itu umurku baru beranjak 16 tahun, dorongan sexku sangat kuat dan aku tidak tahu cara melepaskan tekanan sex itu. Penisku menegang manakala aku melihat gambar gadis cantik di kalender yang mengenakan baju semi bikini. Dalam gambar itu aku suka sekali mengusapkan jariku di bagian buah dadanya. Beberapa kali aku bisa mimpi basah, seakan aku bertemu dan memeluk gadis dalam kalender, kemudian penisku menyemprotkan cairan nikmat. Setelah semprotan itu, aku merasakan ototku menjadi lebih kendor dan badanku ringan. Aku berusaha mencari jawaban melalui teman dan bacaan, mengapa aku biasa seperti itu.

                Pada akhirnya aku menemukan rahasia sangat berarti dan berharga, ternyata untuk mengeluarkan semprotan nikmat bisa tanpa melalui mimpi basah. Berdasarkan pengalaman pribadi dan omomg-omong dengan teman, onani adalah cara paling nikmat mengendorkan otot-otot yang menegang. Malam itu pertama kali aku melihat film porno di rumah teman, setelah selesai belajar bersama, aku diajak nonton video porno. Disinilah aku memperoleh pengalaman banyak bahwa penis yang menegang artinya membutuhkan penyaluran sex, bisa lewat hubungan sex atau lewat onani. Bacaan porno yang dimiliki temanku sering aku pinjam, sambil membaca aku melakukan onani. Sehari aku bisa beronani sampai tiga kali berkat pemberitahuan temanku cara beronani paling nikmat, yaitu menggunakan minyak kelapa yang dioleskan di tangan. Pelajaran berikutnya adalah mencari kenikmatan dengan mengoleskan susu kental manis ke penis, kemudian seokor anak kucing disuruh menjilati susu di penis (boleh dicoba nikmat lho). Pengalaman berikutnya adalah membuat vagina tiruan menggunakan balon yang diisi air hangat dan diolesi minyak kelapa. Aduh mak nikmat sekali.

                Kisah berikut ini adalah pengalaman pertamaku merasakan nikmatnya vagina perempuan
dan sekaligus hilangnya keperjakaanku. Hari minggu aku dan temanku sepakat pergi memancing di sungai dekat pasar kecamatan. Disana ada pintu air yang airnya jernih dan tenang serta banyak ikannya. Memancing bagi kami hanya pekerjaan iseng saja, karena untuk mendapatkan ikan bukan tujuan utama. Sambil mancing kami membawa bacaan porno dan ngobrol tentang sex. Ketika kami asik merebahkan badan di rerumputan yang terlindung semak rimbun, tiba-tiba ada rombongan ibu-ibu turun ke sungai memandikan perempuan gembel muda yang otaknya tidak waras (Orang-orang di desaku pada saat itu masih banyak yang mandi di sungai. Tempat madi perempuan dipisah jauh dengan tempat mandi laki-laki dan ditutup kain.
Selama mandi seorang perempuan memakai kain panjang yang disebut kemben).     Sedangkan perempuan muda yang sedang dimandikan ibu-ibu, telanjang bulat sambil berdiri digosok sabun dan dikeramasi. Melihat pemandangan seperti itu birahiku memuncak. Dari jarak pandang yang cukup jelas dan tersembunyi, kami bisa melihat bentuk tubuh montok perempuan gila yang dimandikan. Kami berdua tiarap dan begitu asik menikmati tubuh telanjang yang semakin lama semakin bersih dengan warna kulit kuning langsap. Begitu juga rambut yang gembel setelah selesai dikeramas dipotong pendek. Perempuan gila itu kelihatan senang selama dimandikan ibu-ibu, terlihat ia berjingkrakan sambil mainan air.

                Sekemabali dari tempat mancing, dengan perut lapar, kami menuju ke salah satu warung di pasar. Betapa kaget, ternyata di dalam warung itu sejumlah laki-laki sedang merubung perempuan gila yang tadi dimandikan untuk ditanyai nomor undian (SDSB). Perempuan itu telah mengenakan sarung dan switer bersih. Sambil cengar cengir dia membuat coret-coretan di atas karton pembungkus rokok. Semua laki-laki disitu mengikuti dengan cermat setiap goresan yang dibuat perempuan gila. Aku sendiri tidak peduli pada tingkah mereka, karena yang menjadi daya tarik adalah si perempuan gila bertubuh montok. Aku dan temanku saling pandang dan kami saling berbisik, alangkah nikmatnya bila kami bisa memandikan perempuan itu.

                Sehari kemudian aku belajar di rumah temanku. Seperti hari-hari yang lalu, selesai belajar kami putar video porno meskipun filemnya hanya ada satu-satunya. Selesai nonton jam telah menunjukkan pukul 10.30 malam, aku mengayuh sepeda menuju rumah dengan diterangi cahaya bulan. Penisku sepanjang perjalanan tegang terus karena belum memperoleh penyaluran lewat onani. Jalan desa yang sangat sepi, masih aku kenali dengan baik berkat lampu sepeda dan cahaya bulan sehingga tidak akan menabrak sesuatu. Aku kaget ketika di depanku tiba-tiba melintas seorang wanita. Aku mengerem sepeaku dengan mendadak dan memperhatikan kaki perempuan yang melintas. Pikiran pertama yang terbayang dalam benakku perempuan itu kuntilanak (sejenis setan perempuan dan kalau berjalan seperti terbang), seperti kepercayaan orang-orang di desaku. Tapi aku kaget ketika mendengar suara perempuan ngomong dan ketawa kecil persis sepeti suara si tubuh montok di warung. Setelah aku perhatikan, ternyata ia perempuan gila yang dimandikan ibu-ibu di sungai.

                Entah apa yang membuat pikiranku berubah kotor tiba-tiba ada harapan untuk bisa meraba tubuh perempuan telanjang. Keinginan itu sangat kuat dan aku memutar sepeda balik ke rumah teman belajarku, kami diskusikan rencana untuk bisa menelanjangi dan diraba-raba tubuh perempuan. Itu saja rencana yang ada pada kami.

                Singkat kata, kami berdua meninggalkan sepeda di rumahnya dan membeli makanan di warung sebagai bekal. Ternyata perempuan gila itu sudah tidak ada di tempatnya lagi. Kami berdua mencari dengan sembunyi-sembunyi dan melintasi balik pagar jalanan, supaya tidak dilihat orang. Akhirnya ia kami menemukan perempuan itu di dekat jalan menuju lintasan ke sawah. Ia sedang duduk di tepi jalan. Dengan jantung berdegup keras, kami dekati dan kami bujuk serta kami beri makanan kemudian kami bimbing ke tepi sawah di balik tanah yang menggunung jauh dari jalan desa. Disana ada sebuah bangau kecil (tempat istirahat setelah bekerja di sawah). Setelah kami beri minuman, mulailah aku membuka switer dan sarung yang dikenakan perempuan itu tanpa kesulitan. Anehnya temanku menggigil menahan gejolak hatinya sehingga ia tidak membantu ketika aku membuka baju perempuan itu. Tubuh telanjang itu sudah ada di hadapan kami dan ternyata perempuan itu tanpa BH dan celana dalam.
Penisku langsung menegang dan mengeras seperti batu. Kemudian kami rebahkan perempuan itu di papan lebar tempat duduk di bangau dengan kaki menjuntai ke bawah. Sarung dan switer digunakan sebagai bantalnya. Mulailah tanganku menggerayangi badannya, aku tarik tangan temanku yang masih menggigil untuk ikut meraba dadanya yang menggelembung kenyal. Temanku mulai tenang dan menggigilnya reda dan mulai menggerakkan tangannya di sepanjang tubuh dan perut perempuan itu. Rencana semula yang hanya meraba dan menikmati tubuh telanjang, akhirnya berubah setelah perempuan itu kami lihat mulai terangsang.

                Meskipun ia perempuan gila, ternyata bisa mengeluarkan erangan nikmat ketika jariku masuk ke liang vaginanya yang mulai basah dan pinggulnya ikut digerakkan. Aku kaget ketika perempuan itu tiba-tiba teriak keras “aduh enak banget…… aduh enak…….terus….” terpaksa aku minta temanku membekap mulutnya. Aku perhatikan ternyata temanku menggigil lagi seperti orang sakit malaria. Akhirnya aku membuat inisiatif untuk menyetubuhi perempuan itu dan temanku setuju. Aku memperoleh kesempatan lebih dulu merasakan persetubuhan dan temanku akan berjaga-jaga dari jarak jauh sambil menenangkan hatinya. Kesepakatan lain adalah tidak boleh ada mani yang dikeluarkan dalam vaginanya, agar tidak terjadi kehamilan yang bisa bermasalah dikemudian hari.

                Aku sedikit menggiigil ketika aku membuka baju dan celanaku. Penisku yang sudah tegang mulai kuarahkan ke vaginanya. Jari-jariku membuka sedikit bibir vaginanya untuk memudahkan penisku masuk ke dalamnya. Ketika kepala penisku masuk, perempuan itu kelihatannya memahami kalau harus membuka pahanya. Untuk memperlancar, penisku aku tarik dan aku masukkan dengan pelan dan semakin lama semakin dalam. Terasa saat penis aku tarik, ada otot yang menangkap dan menjepit. Ketika penis aku dorong ke depan, ada cengekraman dan denyutan dalam vaginanya, sehingga aku akhirnya mendorong habis penisku sampai habis ke dalam. Aku sangat kaget karena tiba-tiba perempuan gila itu bangkit dan memelukku erat badanku serta menggoyangkan pinggulnya sambil teriak nikmat. Teriakannya cukup keras terpaksa aku atasi dengan menyumpal mulutnya dengan mulutku.        Meskipun mulutnya bau tidak enak, tapi rasa vagina yang mulai meremas penisku, ternyata mengalahkan segala bau yang harus aku terima. Penisku mulai bermain maju mundur sambil merebahkan badan perempuan itu. Belum sempat aku menikmati 2 menit, ujung penisku mulai ada rasa desakan yang akan menembakkan cairan. “Oohhh….. hahhhhh…….” terpaksa aku cabut penisku dan aku keluarkan di luar jatuh diantara kedua belah pahanya yang terjuntai. Agar tidak diketahui temanku kalau aku sudah sampai puncak, aku bergaya seolah-olah perempuan itu sedikit binal. Secapatnya penisku aku lap dengan tangan dan aku menarik tangannya untuk memegang penisku. Ternyata dia tahu dan mengarahkan penisku ke dalam lubang kenikmatannya. Aku masukkan dengan sekali terobos kemudian aku kocok dengan binal. Disini aku merasakan betapa nikmat dan beda rasa vagina dengan rasa onani. Tanganku memeras buah dadanya yang masih kenyal dan mulutku mulai melumat puting susunya. Sedotan vaginanya pun semakin kuat dan kembali terdengar suara teriakan keras tanda kenikmatan. Kembali mulutku menyumpal mulutnya. Aku tidak sempat mempertahankan lebih lama agar perempuan ini sampai puncak seperti yang aku lihat di video. Aku kalah lagi ketika terulang desakan dalam penisku tidak terbendung, secepatnya aku cabut penisku dan aku muncratkan di luar vaginanya. Permpuan itu kelihatan kecewa ketika aku mengakhiri kocokan tanpa peduli dia belum sampai puncak.

                Aku panggil temanku untuk meneruskan dengan sedikit pesan agar jangan sampai dia
teriak kencang saat mencapai kenikmatan. Caranya mulutnya harus dibekap. Aku kemudian menjauh ganti berjaga sambil melepas kepenatan. Tidak lama kemudian perempuan itu teriak sepertinya sebagai tanda kenikmatan dan pantatnya diangkat tinggi. Dari jarak pandang yang cukup jelas ternyata temanku kesulitan membekap mulutnya karena perempuan itu menggoyang-goyangkan kepalanya sangat kencang. Aku kawatir teriakannya ada yang mendengar sehingga aku lari mendekat dan aku bekap. Temanku belum berhasil melepaskan cairan kenikmatannya dan meneruskan mengocok sambil berlutut. Gerakan buah dadanya di bawah terang sinar rembulan terayun seirama kocokan temanku menyebabkan aku tidak tahan untuk memeras dan mengenyot teteknya. Aku lihat temanku menaikkan kedua kaki perempuan itu di pundaknya dan kembali menggenjot dengan kuat. Melihat pemandangan semacam itu ditambah rintihan perempuan, aku tidak tahan membiarkan penisku yang tegang kembali menanggur. Penisku membutuhkan penyaluran tahap ketiga. Aku ambil cara sambil mengenyot teteknya, tangan kiriku mengocok penis dan tangan kananku membekap mulut si perempuan itu. Aku melihat tangan perempuan itu memegang erat pinggiran tempat duduk seolah berusaha bisa mencapai puncak.

                Temanku kelihatan lebih perkasa, setelah berjalan 15 menit badanya menegang dan dengan cekatan mencabut penisnya, dia mencapai puncak dan memuntahkan maninya di luar. Secepatnya kedudukan temanku aku ambil alih dan seperti gaya temanku, aku angkat kaki perempuan itu di pundakku, kemudian penisku aku hujamkan kembali di vaginanya. Gerakan mengocok aku lakukan dengan pelan-pelan agar aku bisa bertahan lama dan tidak cepat keluar. Gerakan pelan itu ternyata menambah kuat cengkeraman vaginanya disertai denyutan panjang yang kemudian diikuti gerakan liar pantatnya. Tidak lama kemudian perempuan itu merintih dan teriak panjang “Aduh…….aduh……. ennaaakkkkk banget…….. aaahhhhh” kemudian menjadi jeritan tertahan yang diikuti dengan rangkulan sebagai pertanda ia mencapai puncak. Desakan dalam penisku juga tidak bisa aku bendung lagi dan aku semprotkan maniku di dalam. Aku merasakan betapa nikmat mengeluarkan cairan itu di dalam vagina.

                Kami cepat-cepat berpakain dan mengenakan pakaian perempuan itu. Kami mengalami kesulitan ketika mengenakan pakaiannya karena dia sudah tertidur pulas. Kami berdua pulang mengambil jalan memutar supaya tidak ketemu orang. Sepanjang jalan kami berdua diam tidak bicara apapun. Ketika aku mengambil sepedaku di rumahnya, jam menunjukkan pukul 2.30 pagi lebih sedikit. Sampai di rumah aku berbaring dan tidak bisa tidur, masih terbayang rasa kenikmatan yang baru saya rasakan bersama hilangnya keperjakaanku. Maafkan kebiadabanku perempuan.